TRANSLATE BLOG

Bagaimana caranya menempatkan sarang semut rangrang baru?

Anda dapat menggunakan beberapa cara yang telah anda pelajari mengenai kehidupan dan tingkah laku semut. Kapan saja anda dapat menempatkan sarang baru, baik di kebun baru maupun di kebun lama, yang penting adalah menempatkan sarang-sarang tersebut pada pohon yang mempunyai daun-daun muda. Jika memungkinkan, anda
dapat juga menempatkan sarang pada pohon tinggi yang berdaun lentur.

Jika masih ada semut hitam pada pohon yang akan kita tempatkan sarang semut rangrang, berdasarkan pengalaman Mr Chung ada strategi sebagai berikut:
Tambatkankan tali dari satu pohon yang dihuni semut rangrang ke tempat yang berisi makanan misalnya udang untuk memancing prajurit semut rangrang keluar

(a). Setelah tempat umpan penuh dengan prajurit semut rangrang, masukkan mereka ke dalam kantong dan pindahkan ke tempat anda ingin membangun koloni baru
(b). Temukan tempat-tempat yang dihuni semut hitam. Dengan memanjat ke tempat yang lebih tinggi, lepaskan prajurit semut rangrang tadi pada tempat ini
(c). Pendekatan ini dijamin lebih berhasil meskipun anda melepaskan prajurit semut rangrang pada tempat lain dalam pohon tersebut.

Apabila semut hitam sudah kalah, anda dapat menempatkan sarang semut rangrang. Saat yang paling tepat untuk mulai menempatkan semut rangrang adalah pada musim penghujan karena semut sangat aktif sehingga dapat membangun sarang baru dalam waktu singkat, kadang-kadang
kurang dari 1 jam. Mereka ingin cepat melindungi dirinya dari terpaan hujan.

Pada bagian pohon yang manakah sarang-sarang sebaiknya di tempatkan? Di puncak, di tengah atau bagian bawah pohon? Pada musim kemarau, semut-semut tidak suka tinggal pada bagian atas pohon karena di sana terlalu panas; pada saat seperti itu sarang sebaiknya ditempatkan pada bagian tengah pohon. Hal ini juga berlaku pada saat hujan lebat.



Menempatkan sarang semut rangrang pada pohon yang dihuni semut hitam memerlukan strategi. Strategi yang digunakan melibatkan prajurit semut rangrang
(a), membebaskan semut hitam
(b) dan akhirnya menempatkan sarang semut rangrang

Cara mengurangi bahaya gigitan semut

Sejauh ini, hanya hal-hal yang baik mengenai semut rangrang yang dibahas padahal masih banyak hal lain yang belum terungkap. Pertanyaan yang timbul, benarkah semut rangrang itu berguna, mengapa tidak banyak orang yang memanfaatkannya? Semut rangrang tidak hanya aktif memburu dan mengusir seranggaberbahaya, tetapi mereka juga menggigit manusia yang datang mendekati sarangnya atau lintasannya. Orang yang belum mengetahui manfaatnya
akan menganggap semut rangrang sebagai suatu masalah. Sebenarnya gigitan semut rangrang tidak begitu sakit dan rasa sakit tersebut cepat menghilang. Oleh karena itu, petani -petani yang berpengalaman tidak menganggap gigitan semut sebagai suatu masalah ketika mereka harus pergi ke kebun untuk memanen dan memangkas.Metode tertentu dapat digunakan untuk menurunkan jumlah semut untuk sementara. Bila kegiatan kebun akan dilakukan maka pada dini hari semua jembatan yang digunakan sebagai lintasan semut dapat dipindahkan atau semut dapat dipancing dengan memberikan umpan berupa makanan pada tempat tersebut. Setelah semut-semut berkumpul, sarang-sarangnya dapat dipindahkan ke pohon lain. Para petani biasanya menaburkan abu kayu pada cabang-cabang pohon yang ingin dipanjat. Semut-semut yang melewati cabang berabu akan jatuh dan sulit untuk kembali lagi. Menarik, teknik tradisional seperti ini telah dikembangkan oleh petani dari Gabon dan Vietnam. Mereka juga membalur tangan dan kakinya dengan abu sehingga semut tidak menggigit. Seperti telah anda ketahui bahwa gigitan semut hanya merupakan masalah sepele, tetapi keuntungan yang kita dapatkan cukup banyak. Mengapa anda tidak mencoba memelihara semut rangrang di kebun?

Cara budidaya kroto

Semut rangrang hidup dalam kelompok sosial dimana pekerjaan dibagi sesuai dengan tipe individunya (kastanya). Dengan kerjasama dan organiasi yang baik serta disiplin, mereka dapat melakukan banyak hal.
Masyarakat semut dari yang beranggotakan beberapa ekor semut hingga yang beranggotakan beberapa sarang dinamakan koloni.
Dalam satu koloni terdapat beberapa tipe individu yaitu:
Ratu Semut
Dalam tiap-tiap koloni yang terdiri dari satu atau beberapa sarang dapat ditemukan satu atau beberapa ekor ratu semut. Pada musim kering, dalam tiap-tiap sarang terdapat seekor ratu semut, sedangkan pada musim penghujan terdapat dan lebih dari seekor. Semut, ratu
semut beserta sarangnya lebih banyak ditemukan pada musim penghujan dibandingkan dengan musim kemarau karena pada musim penghujan cukup tersedia makanan dan tanaman untuk membuat sarang. Ratu semut mudah dikenali karena tubuhnya lebih besar,
berwarna hijau hingga coklat dengan perut yang besar dan menghasilkan banyak telur. Ratu semut ini pada mulanya mempunyai sayap seperti halnya semut jantan, tetapi setelah kawin sayapnya lepas.
Ratu semut banyak ditemukan pada tempat-tempat yang tidak terganggu. Mereka menyukai tempat yang aman untuk meletakkan telur. Coba perhatikan, ratu semut jarang ditemukan pada tempat yang sering anda lalui atau anda gunakan untuk bekerja di kebun, karena di tempat-tempat itu mereka merasa terganggu. Mereka akan berpindah ke tempat lain yang lebih aman.
Ratu semut umumnya berada pada sarang yang tidak terlalu kecil, dengan daun-daun yang masih segar dan hijau. Apabila daun-daun pembentuk sarangnya mengering, sebagian semut bahkan ratunya akan meninggalkannya dan berpindah ke sarang baru.

Semut Jantan
Semut jantan lebih kecil daripada ratu semut, berwarna kehitam hitaman dan hidupnya singkat. Setelah mengawini ratu ia mati. Di laboratorium semut jantan dapat hidup selama 1 minggu, sedangkan ratu semut dan semut pekerja dapat hidup beberapa bulan.

Semut Pekerja
Semut pekerja adalah semut betina yang mandul. Mereka tinggal di dalam sarang dan merawat semut-semut muda.

Semut Prajurit
Semut prajurit merupakan anggota yang paling banyak jumlahnya dalam koloni dan bertanggung jawab untuk semua aktivitas dalam koloninya. Mereka menjaga sarang dari serangan pengacau, mengumpulkan dan membawa makanan untuk semua anggota koloninya serta membangun sarang. Selain tugas-tugas tersebut, masih ada lagi yang harus dilakukan oleh prajurit. Pernahkah anda melihat ketika sarangnya terganggu ? Mereka membawa semut-semut muda dengan giginya yang kuat dan memindahkannya ke tempat aman.
Pada kondisi tertentu mereka juga dapat meletakkan telur seperti ratu semut.

Budidaya Semut Kroto Mesin Uang Langka Peminat

Peternak kroto, masih jarang jika tidak mau menyebut tidak langka.

Pengamatan lawupos.net di Pasar Burung Srijaya Madiun, saban hari permintaan berlimpah. Penggemar burung ocehan, segmen tetap kroto, selalu berebut. Berapa pun harganya, pasti ludes.

Ibaratnya, kroto boleh dibilang bisa dijadikan mesin uang. Penggemar burung ocehan,
merupakan pemasok uang yang tak bakal ada habisnya.

Tapi sejauh ini, pedagang kroto setempat mengandalkan stok dari pamasok. Pihak pemasok sendiri, masih tetap mengandalkan alam. ‘Mereka mencari di hutan atau di alam bebas,” ujar Pak Bob, pedagang kroto di Pasar Burung Srijaya.

Dampaknya, jika alam lagi tak bersahabat, harga kroto meroket, tembus Rp 150 ribu/Kg. Dalam kondisi normal hanya dalam kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 75 ribu/Kg.

Pertanyaan mendasar, kenapa sektor agrobisnis yang satu ini masih langka peminat bahkan belum ada yang melirik. Padahal, budidaya kroto relatif sederhana. Taruh tulang belulang di bawah pohon dan tunggulah beberapa hari, ribuan bahkan jutaan semut bakal tinggal disitu.(elpos)

Budidaya Semut Rangrang


Sampai saat ini masyarakat mendapatkan kroto dari hasil mencarinya di pohon-pohon dan menjualnya, kroto adalah telur dari semur rangrang, Semut rangrang memang tergolong semut api (fire ants) dengan genus Oecophylla, famili Formicidae dan ordo Hymenoptera. Tapi jangan salah, semut ini ternyata memiliki kelebihan tersendiri. Selain sebagai penghasil kroto,
bagi para petani semut rangrang cukup berguna sebagai pembasmi dan pengendali hama tanaman. Semut rangrang dapat membunuh hama tanaman yang menyebabkan tanaman para petani itu tidak tumbuh dengan baik.


Saat ini supply kroto ke pedagang pakan burung sangat di pengaruhi oleh kondisi cuaca , kita tahu bahwa kalo hanya mengandalkan tangkapan alam akan sangat sulit untuk mendapatkan hasil yang kontinyu.
Mungkinkah ada cara untuk membudidayakan semut rangrang ini? karena kita tahu kebutuhan kroto dimasyarakat sangatlah tinggi, sehingga kalau kita bisa memanfaatkan peluang ini, insyaAlloh kita akan mendapatkan hasil yang lumayan.
Yang jelas semut ini menyukai udara yang bersih, dan tidak suka dengan polusi (udara pedesaan yang cocok) dan pohon yang bagus sebagai sarang adalah pohon yang memiliki daun yang lebar.



Manfaat kroto:

  • Sebagai pengendali hama tanaman tertentu, sehingga anda tidak perlu membeli insektisida untuk membasmi kutu daun.
  • Digunakan sebagian para pemancing dan nelayan sebagai umpan ikan
  • Sebagai makanan tambahan untuk meningkatkan ketrampilan burung berkicau
  • Membantu penyerbukan jenis tanaman tertentu
  • Dapat membantu menjaga kebun

Mendulang Emas dari Budidaya Semut Rangrang


Banyak sebutan untuk semut ini di antaranya semut rangrang, semut merah, kranggan, semut kroto dan sebagainya. Akan teteapi yang lebih terkenal adalah kroto nya daripada nama semutnya.
Kroto adalah telur yang dihasilkan oleh semut rangrang. Kroto merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik dan bagus untuk pakan burung terutama burung ocean atau berkicau.
Dengan semakin banyaknya pencinta burung ocean maka semakin besar pula pemintaan produk yang satu ini.
Kata emas pada judul di atas mungkin sepadan dengan bentuk warna tubuh dari hewan ini. Semut rangrang memang tergolong semut api (fire ants) dengan genus Oecophylla, famili Formicidae dan ordo Hymenoptera. Tapi jangan salah, semut ini ternyata memiliki kelebihan tersendiri. Selain sebagai penghasil kroto, bagi para petani semut rangrang cukup berguna sebagai pembasmi dan pengendali hama tanaman. Semut rangrang dapat membunuh hama tanaman yang menyebabkan tanaman para petani itu tidak tumbuh dengan baik.
Peluang usaha
Selama ini pasokan pasar burung atau toko yang menjual pakan burung hanya menggantungkan dari pengumpul kroto yang berasal dari tangkapan alam. Kita tahu alam tidak setiap saat menyediakan kroto apalagi saat musim penghujan. Hal lain yang mendorong kegiatan budidaya adalah usaha ini tidak banyak membutuhkan modal dan juga tingkat teknologi yang tinggi. Semua orang bisa mengusahakan kegiatan budidaya ini baik untuk tujuan komersial atau hanya untuk mencukupi kebutuhan kita sendiri. Kami yakin, kalau kegiatan ini dikelola dengan manajemen yang baik tidak mustahil akan menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Kehidupan semut rangrang memang identik dengan kehidupan masyarakat perdesaan. Bagi sebagian orang, kroto dari semut rangrang merupakan sumber penghasilan baru dan dianggap sebagai salah satu cara bagi masyarakat miskin untuk memperoleh penghasilan tambahan. Sebuah penghasilan yang bisa diperoleh secara cuma-cuma dan tanpa mengganggu waktu dan kegiatan bertani mereka. Dengan cara yang praktis dan mudah saja mereka bisa mendapatkan kroto semut rangrang tersebut. Nah, bagaimana kalau diusahakan secara professional?
Lokasi atau habitat
Mungkin agak sedikit aneh bin ajaib bahwa jenis semut ini adalah semut yang menyukai udara yang bersih dan sangat anti dengan udara berpolusi. Makanya kegiatan ini jarang dijumpai di daerah perkotaan karena kita ketahui bersama bagaimana keadaan udara di daerah perkotaan. Habitat yang cocok untuk membudidayakan semut ini antara lain daerah perkebunan atau perhutani. Semut-semut ini bisa menyerbu hampir semua jenis pohon, tetapi lebih menyukai pohon buah-buahan dan mempunyai ukuran daun yang agak lebar seperti nangka, mahoni atau mangga. Pohon lain yang banyak disukai adalah randu, mente (jambu monyet), jambu air, duwet atau juwet, dan lainnya.
Alam Indoensia sebenarnya masih sangat potensial untuk dimanfaatkan budidaya semut rangrang. Daerah perdesaan dengan beranekaragam tanamannya, areal perkebunanan, kawasan perhutani adalah lokasi yang sangat potensial untuk budidaya semut rangrang. Tidak perlu membeli perkebunan, cukup dengan menyewa lahan tersebut. Tapi memang ada satu kelemahan yaitu lambat laun orang yang menyewakan lahan tersebut akan mengetahui peluang bisnis ini dan akan mengambil alih kegiatan ini. Jika demikian yang ditakutkan maka memiliki pohon sendiri adalah lebih baik untuk usaha jangka panjang.
Manfaat membudidayakan semut rangrang
Banyak manfaat yang akan kita peroleh apabila kita memelihara semut rangrang, di antaranya :
  1. Sebagai pengendali hama tanaman tertentu, sehingga anda tidak perlu membeli insektisida untuk membasmi kutu daun.
  2. Digunakan sebagian para pemancing dan nelayan sebagai umpan ikan
  3. Sebagai makanan tambahan untuk meningkatkan ketrampilan burung berkicau
  4. Membantu penyerbukan jenis tanaman tertentu
  5. Dapat membantu menjaga kebun
Pemasaran
Menjual kroto tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Cukup datang ke kios penjual pakan burung kami yakin kroto anda akan terbeli. Karena sampai saat ini jumlah permintaan produk yang satu ini masih tinggi dan keberadaannya belum bisa digantikan oleh produk lain. Di samping itu juga para konsumen produk ini tergolong kelas menengah ke atas sehingga keberadaannya akan diburu berapapun harga yang di tawarkan.
Menjual kroto yang larva nya masih hidup lebih tinggi daripada kroto yang sudah dikeringkan. Akan tetapi larva kroto hidup hanya bisa disimpan hidup selama dua-tiga hari, ada juga yang menjual kroto yang dikeringkan oleh para pengumpul. Kroto kering ini bisa disimpan selama enam bulan, tetapi harga jualnya hanya setengah harga larva hidup. Jalur pemasaran biasanya para pengumpul kroto menjual krotonya ke pedagang, kemudain dari pedagang kroto ini akan dijual lagi ke pengecer kecil. Nah kalau mau untung besar maka jalur ini bisa kita perpendek dengan menjual kroto kita langsung ke pengecer. Keuntungannya adalah kroto cepat terdistribusi dan harganyapun lebih mahal.

Kroto rangrang


mereka membuat sarang dengan merangkai dedaunan menjadi buntalan yang tersebar di tajuk-tajuk pohon. Keberadaan sarang ini menggiurkan pemburu larva atau telurnya, yang biasa disebut kroto, untuk dijadikan pakan burung. Harganya Rp 60.000 - 70.000 / kg.

Sebenarnya mengambil larva semut merah dari alam ini boleh-boleh saja, asal terkendali dan dengan cara yang tepat. Masalahnya, cara pengambilan kroto kadang kurang bijaksana dengan merusak seluruh sarang hingga bisa membahayakan koloni semut merah.
Seharusnya, yang diambil itu sarang yang berisi telur atau larva saja. Sarang yang tak ada telurnya atau sarang ratu semut sepatutnya tidak diusik.
Lebih baik lagi, semut merah dibudidayakan untuk menghasilkan kroto. Apalagi, budidaya semut merah ini termasuk mudah dilakukan. Sebagai modal awal, kita cari sarang ratu semut. Memang perlu kerja keras membedah satu per satu sarang untuk menemukan sang ratu. Begitu ditemukan , potonglah cabang tempat semut bersarang dan kita letakkan ke pohon inang baru. Agar mereka cepat nyaman di tempat baru, suguhi dengan bangkai serangga dan cairan manis.
Secara alami, semut merah dapat menghasilkan 1 kg kroto dalam 10 hari. Campur tangan manusia dengan menyediakan cairan manis, bangkai hewan kecil, tulang atau sisa makanan berdaging lainnya akan meningkatkan produksi.
Sarang atau koloni semut merah dalam satu pohon bisa mencapai lebih dari satu, yang terdiri atas sarang pusat, sarang telur, dan sarang satelit. Sarang pusat biasanya terletak di tajuk pohon. Di sarang pusat ini berdiam ratu semut, yang jumlahnya mencapai 2-6 ekor per koloni. Ratu semut berukuran paling besar. Sarang telur, berukuran sedang, merupakan tempat telur dan larva semut. Sarang satelit tersebar di tempat-tempat tertentu di pohon sebagai pos terdekat gudang makanan. Ini salah satu cara bertahan dari pengganggu atau musuh alami.
Sepanjang hidupnya ratu akan bertelur lagi begitu telur dan larva diambil. Jadi, kita perlu mengusahakan agar semut, apalagi ratunya, tidak terbunuh saat mengambil telur.
Dalam dunia binatang, semut termasuk pemakan segala, terutama hewan kecil, serangga, bangkai, atau sisa makanan rumah tangga. Bila semua makanan itu tak ada, mereka akan menyantap rumput muda atau mencari honeydew, cairan manis yang keluar dari pangkal cabang muda.
Sebagai hewan pemangsa, semut merah juga bisa menjadi pengendali hama alami pertanian. Semut pekerja sangat agresif terhadap serangga lainnya dan pada hewan segala ukuran. Bila ada yang menyentuh pohon yang mereka tinggali, mereka akan menyerang bersama-sama dengan gigitan menyakitkan.
Karena sifat itu, sejumlah pertanian organik di Thailand telah memanfaatkan jasa mereka. Di Jember, Jawa Timur, setelah pengamatan berbulan-bulan, seorang penyuluh pertanian menemukan bahwa semut merah bisa dimanfaatkan sebagai pengusir tikus. Tikus ternyata tak suka daerah yang banyak semut merahnya. Tikus juga terlalu "pintar" hingga tak mau menyantap makanan yang sudah diberi racun tikus. Akhirnya, dicoba dengan menyebarkan ikan asin kegemaran tikus. Tapi, ikan asin itu tak selalu habis dimakan, dan kadang dibawa tikus ke sarngnya. Semut merah mencium adanya sisa ikan asin. Begitu semut merah datang, tikus pun pergi.
Semut juga meningkatkan kadar karbon dalam tanah dengan menambahkan zat hara dari kotoran dan sisa-sisa makanan mereka, serta menjaga suhu dan kelembaban lingkungan pada kadar sesuai. Tanaman yang tumbuh dengan dan dekat sarang semut tumbuh lebih subur dibandingkan dengan tanaman lain

Bagaimana Membersihkan Kroto dari Semut Hidup...?

Salam kenal mas WU, cara membersihkan kroto al :
- kroto ditaruh diatas kertas koran,
- tutup dg kain sebentar, tarik dan angkat pelan2 maka semut akan menempel dikain.
- buang semut yg menempel di kain
- lakukan sampai kroto bersih dari semut
semoga bermanfaat.

Masalah terlambat memberi makan semut kroto


Masalah demi masalah selalu bergantian datangnya. Ternak kroto bagi yang awam tentu akan banyak merepotkan. Apakah itu masalah telat memberi makan, media ternak, perawatan, pemeliharaan dan  tetek bengek. Setelah menjalani sendiri kemudian tahu masalah yang di hadapinya.

Kali ini akan membahas masalah terlambat memberi makan pada semut rangrang. Pertanyaan dan keluhan dari sobat datang silih berganti. sabar...pada saatnya nanti anda akan mempunyai pengalaman melebihi mas bro.

Dari sebagian teman kita ada yang menanyakan bahwa ternak krotonya kalau di tinggal beberapa hari atau minggu gimana mas bro, apakah nantinya bisa mati? Kebetulan di rumah tidak ada orang atau tidak ada yang disuruh kasih makan. Saya kutip dari pembicaraan by phone

Sebenarnya tidak menjadi persoalan bila sampai terlambat memberi makan. Mengapa mas bro berani menjawab seperti itu. Yang di tanyakan disini adalah fokus masalah hidup dan mati.

Sebulan yang lalu mas bro sempat membuat percobaan, salah satu toples  semut rangrang  tidak saya kasih makan selama sebulan. sorry ya mut..  Uji coba ini saya lakukan, karena saya tahu dengan masalah masalah yang di hadapi sobat semua. Saya yakin pasti ada yang mengalaminya sepert itu. Iyo to bro....Karena kesibukan dan tuntutan kerja yang harus meninggalkan ternak krotonya sehingga tidak sempat merawatnya . Lanjut lagi bro...

Apa yang terjadi? selama sebulan tidak saya kasih makan. Ternyata Semut rangrang tidak mengalami kematian, memang dari beberapa biji ada yang mati tetapi mayoritas hidup semua. Dengan syarat minum wajib tersedia.

Nah sekarang kalau sobat ingin meninggalkan ternak krotonya mulai saat ini tidak menjadi masalah, semut rangrang beserta koloninya tidak akan mati secara besar besaran. Asal kondisi waktu ditinggal dalam posisi aman dari gangguan. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya persediaan air minum harus tetap ada. Silahkan buat tempat minuman dan makanan semut rangrang yang lebih besar sebelum di tinggalkan..

Sekian dulu ya sob kalau ada kesempatan lagi mas bro akan share kembali. Maturnuwun alias terimakasih. Ja kelalen ya....sundulane. ( dikutip dari flodesta.blogspot.com )

Penelitian serta Pembibitan Semut Kroto















Hal yang paling indah saat mendalami Peternakan unik yaitu Semut Kroto adalah melihat budidaya ini sudah menghasilkan telur kroto dan membuat sarang dengan apiknya memang sih dalam beberapa hari kedepan dan proses penyesuaian banyak yang menceburkan dirinya ke air.
ya kadang2 semut prajurit, semut pekerja, semut jantan bahkan krotonya, mudah mudahan ratu tidak ada yaaaaa.

Rumah Elit untuk si Semut Kroto

 Apa sih yang paling tidak bisa di tahan saat kita membaca semut bisa di tangkar di media bambu, perkebunan, toples dan lain lain,
terbesit saat melihat miniatur rumah mewah yang di buat sepupu untuk tugas di sekolahnya eh kira - kira
semut kroto mau tidak ya tinggal di rumah mewah ini dengan fasilitas kelas wah heheheh... hampir mirip penangkaran sistem BOX.

Orang Sunda, sering menyebutnya dengan nama semut rangrang. Si pedas gigitannya, yang dijamin membuat kita kacau balau dan langsung memperhatikan keberdaan si semut yang bertengger nyaman di kulit kita. Tentu saja, yang dilakukannya hanya mengigit.

Semut ini memiliki cara hidup yang khas, yaitu merajut daun-daun pada pohon untuk membuat sarang. Semut itu menyukai udara segar sehingga tidak mungkin ditemukan di dalam rumah. Hal itu pula yang menyebabkan mengapa mereka tidak membuat sarang di dalam tanah, melainkan pada pohon. Selain perilakunya yang khas dalam membuat sarang, tubuh semut rangrang lebih besar dan perilakunya lebih agresif daripada semut lainnya.

Semut ini mempunyai nama berbeda-beda, misalnya semut kuning (Vietnam, Cina), semut merah (Thailand) dan semut hijau (Australia). Klasifikasi berdasarkan warna bukan cara yang tepat digunakan untuk membandingkan spesies semut pada suatu negara, antarnegara, apalagi antarbenua.

Untuk membedakan dengan semut lain, para ahli memberikan nama Oecophylla, atau lebih spesifik Oecophylla smaragdina untuk semut rangrang yang ada di Asia, dan Oecophylla longinoda untuk semut rangrang yang ada di Afrika.

Ratu Semut

Semut rangrang mempunyai kehidupan sosial seperti halnya semut pada umumnya. Hewan ini hidup dalam kelompok sosial di mana pekerjaan dibagi sesuai dengan tipe individunya (kastanya). Dengan kerja sama dan organiasi yang baik serta disiplin, mereka dapat melakukan banyak hal. Masyarakat semut dari yang beranggotakan beberapa ekor hingga yang beranggotakan beberapa sarang dinamakan koloni.

Dalam satu koloni terdapat beberapa tipe individu, yaitu yang pertama adalah ratu semut. Dalam tiap-tiap koloni yang terdiri dari satu atau beberapa sarang, dapat ditemukan satu atau beberapa ekor ratu semut.
Ratu semut mudah dikenali karena tubuhnya lebih besar, berwarna hijau hingga coklat dengan perut besar dan menghasilkan banyak telur.

Yang kedua adalah semut jantan, biasanya tubuhnya lebih kecil daripada ratu semut, berwarna kehitam-hitaman dan hidupnya singkat. Setelah mengawini ratu, ia mati. Di laboratorium semut jantan dapat hidup selama 1 minggu, sedangkan ratu semut dan semut pekerja dapat hidup beberapa bulan.

Kemudian yang ketiga adalah semut pekerja, semut pekerja adalah semut betina yang mandul. Mereka tinggal di dalam sarang dan merawat semut-semut muda. Dan yang terakhir adalah semut prajurit merupakan anggota yang paling banyak jumlahnya alam koloni dan bertanggung jawab untuk semua aktivitas dalam koloninya. Mereka menjaga sarang dari serangan pengacau, mengumpulkan dan membawa makanan untuk semua anggota koloninya, serta membangun sarang.

Makanan

Makanan semut sangat beragam, namun dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu protein dan gula. Tidak seperti semut lain, semut jenis ini lebih menyukai protein daripada gula.
Protein dapat ditemukan pada daging, ikan, ayam, tikus dan serangga. Semut rangrang aktif mencari makanan dan membawanya ke dalam sarang untuk seluruh anggota sarang tersebut.

Mereka memangsa berbagai jenis hama, misalnya ngengat yang aktif pada malam hari maupun yang bersembunyi di bawah daun pada siang hari. Selain butuh protein, semut rangrang memerlukan makanan tambahan berupa gula.

Untuk mendapatkan gula, semut rangrang lebih suka mencari cadangan gula seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh serangga pengisap cairan tanaman) atau nektar. Embun madu tersebut diperlukan sebagai energi tambahan pada periode awal pembangunan sarang.

Maka, ketika membangun sarang, semut rangrang mencari daun-daun muda yang dihuni oleh serangga penghasil embun madu dan memasukkannya ke dalam sarang.

Yang mengagumkan, ternyata semut ini memiliki perilaku yang layak ditiru oleh manusia, diantaranya adalah pemberani. Rangrang dikenal berani menyerang organisme lain yang mengganggu meskipun ukuran tubuhnya 100 kali lebih besar dari mereka. Selain itu semut ini juga sangatlah lincah dan dapat berlarian ke atas dan ke bawah pohon sepanjang hari.

Disiplin

Koloni semut rangrang juga sangat disiplin. Apabila ada aktivitas yang harus dilakukan secara berkelompok, maka semua akan berperan serta dalam aktivitas tersebut. Tak seekor semut pun yang meninggalkan kelompoknya. Cobalah amati bila mereka sedang membangun sarang. Yang terakhir, semut tersebut juga dikenal cerdas. Kelompok semut rangrang membangun sistem komunikasi di antara mereka dengan mengeluarkan aroma dan sentuhan tertentu.

Dalam waktu singkat, semua anggota kelompok dapat mengetahui apabila terjadi sesuatu dalam kelompoknya dan mereka akan langsung melakukan pembagian tugas, apa yang harus dilakukan.
Semut itu memang memiliki kebiasaan menggigit manusia yang datang mendekati sarangnya atau lintasannya. Orang yang belum mengetahui manfaatnya, akan menganggap semut rangrang sebagai suatu masalah, padahal sebenarnya gigitan semut itu tidak begitu sakit dan rasa sakit tersebut cepat menghilang.

Dan jangan salah, si merah ini ternyata memiliki kelebihan tersendiri. Bagi para petani, semut itu cukup berguna sebagai pembasmi dan pengendali hama tanaman. Semut rangrang dapat membunuh hama tanaman yang menyebabkan tanaman para petani itu tumbuh dengan baik. Siapa sangka, semut rangrang yang cukup ditakuti keberadaannya ini ternyata bermanfaat juga.

Manfaat semut rangrang untuk tanaman telah dikenal di banyak negara. Demikian pula, petani-petani di Delta Mekong (Vietnam) dan di Kalimantan Timur (Indonesia), mempunyai pengalaman mengenai bagaimana semut rangrang dapat meningkatkan kualitas buah. Buah yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan lebih segar.

Jika diamati dengan seksama, semut rangrang dapat mengganggu, menghalangi atau memangsa berbagai jenis hama seperti kepik hijau, ulat pemakan daun, dan serangga-serangga pemakan buah. Populasi semut rangrang yang tinggi dapat mengurangi permasalahan hama tungau, pengorok daun dan penyakit ’greening” pada kebun jeruk.

Semut rangrang diketahui juga dapat melindungi Eucalyptus dan pohon-pohon kayu lainnya. Semut ini dapat mengendalikan sebagian besar hama pada tanaman jeruk dan mete, melindungi tanaman kelapa dan coklat dari serangan kepik, sehingga meningkatkan mutu dan jumlah hasil panen. Semut rangrang juga dapat menghalangi serangan tikus. Bukankah itu sesuatu yang mengagumkan?

Laba laba Pemburu Semut Kroto

Halo halo indonesia raya hehehe, kali ini sekedar cerita saja saat pengambilan sarang semut kroto di alam disaat mengambil daun dari toples pastinya ada beberapa semut yg keluar dari wilayah karantina salah satunya kasus semut kroto ini bagaimana tidak
disaat jalan jalan kesana kemari tanpa diketahui olehnya terperangkap di salah satu jaring laba laba dengan sigap dan cepatnya langsung saja mangsa di angkut keatas hehehe
. serem sih lihatnya sama sama predator.

Bagi penggemar burung kicau, kroto tidak asing lagi. Kroto adalah telur semut rangrang untuk makanan burung kicau. Semut tersebut biasanya membentuk koloni di daun-daun pepohonan yang tinggi. Namun ternyata tidak mudah mencari semut yang dikenal dengan gigitannya ini.

AIRLANGGA, Dlanggu



PAGI hari sekitar pukul 06.00. Ipung sudah mulai bergegas dari rumahnya yang ada di Desa Karang Dieng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Dengan mengendarai motor bebek serta membawa galah panjang, pemuda berusia 25 tahun ini mulai mencari pohon-pohon yang menjulang tinggi.
Ditelusurinya setiap jalanan mulai ia berangkat hingga ke Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Di tepi jalan, ia menemukan puluhan pohon mangga yang berjejer di tepi jalan. Kepalanya pun menengadah ke atas melihat pucuk daun untuk memastikan apakah ada geromboan semut di sana.
Setelah dipastikan ada, Ipung pun mulai mempersiapkan peralatannya yang diletakkan di motornya. Sebuah galah setinggi sepuluh meter disandarkan ke sebuah pohon mangga. Di ujung galah, terdapat jala terbuat dari kain.
Jala tersebut berfungsi untuk tempat kroto atau telur induk semut rangrang yang terjebak Ia lalu mengeluarkan sebuah saringan terbuat dari bambu berdiameter 30 sentimeter. Galah pun diangkat untuk mengenai dedaunan.
Tidak beberapa lama, ratusan koloni semut merah pun mulai keluar dari sarangnya. Tak beberapa lama, ratusan kroto mulai jatuh tepat mengenai jala. Merasa sudah mendapatkan buruannya, Ipung kembali mengoyang-goyangkan galah yang dipegangnya dengan sasaran pucuk daun yang berbeda.
Semut rangrang bukan sembarang semut. Mereka unik dan berbeda dari jenis semut lainnya. Manusia telah menggunakan jasa mereka dalam perkebunan berabad-abad yang lalu. Temasuk telur-telur semut yang dijadikan makanan burung ataupun ikan. Gigitan semut ini pun terkenal bisa menyakitkan orang. ’’Saya pernah digigit puluhan semut, badan saya merah semuanya,’’ terang Ipung.
Ia pun sudah lama menjalani profesinya sebagai pencari kroto. ’’Sudah lima tahun saya mencari kroto, hasilnya lumayan,’’ ujarnya. Setiap harinya, ia mampu mendapatkan kroto hingga mencapai 3 kilogram. ’’Setiap kilonya saya jual dengan harga Rp 30 ribu, hasilnya lumayan untuk biaya sehari-hari,’’ terangnya. Jika mulai mencari kroto, ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam bahkan sampai sore.
Saat ini ia tidak perlu bersusah-susah mencari pembeli. Pasalnya, ia mengaku biasanya pembeli akan datang ke tempatnya sore hari. ’’Biasanya kalau sudah sore, ada pembeli yang datang, kebanyakan dari Jombang ataupun Mojokerto,’’ terangnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Warudin, 33, warga Desa Sumbersono, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Dengan sosoh dan bambu yang disambung sepanjang belasan meter, Warudin keluar masuk perdesaan berburu kroto. Jika tidak berburu-dua hari saja dalam sepekan, bambu itu dilepas dari ikatannya, sehingga tidak terlalu panjang dan mengganggu orang yang lalu-lalang.
Menurut dia, jika buruan di desa sendiri menipis, biasanya warga segera bergeser ke tempat lain. Kalau perlu ramai-ramai menggunakan motor. ’’Walaupun sampai Pacet ataupun Trawas sekalipun tetap kami lakoni,’’ ujar Warudin, ayah satu anak ini. Untuk mengamati pohon yang satu dengan pohon lain, dia dan rekan-rekan harus berjalan kaki puluhan kilometer setiap hari.
Pengalaman Warudin berburu kroto mambawa banyak manfaat bagi banyak orang di desanya. ’’Tadinya sebelum di sini, kami dari Mojosari. Sejak di sini sampai punya rumah, bapak anak-anak kerjanya memburu kroto. Kebun sih ada walaupun tidak luas, hasilnya tidak memadai. Apalagi sekarang, tanaman seperti padi dan jagung rusak,’’ kata Solekah, istri Warudin. Karena menguntungkan, perburuan kroto pun akhirnya dijalani selama lima tahun ini.
Adalah Herman, 29, yang mengaku bingung mencari pekerjaan dengan gaji memadai. Tertarik melihat Warudin dan beberapa tetangga memburu kroto, ia pun coba-coba menjalani pekerjaan tersebut.
Berbekal songkro (keranjang berlubang, Red) dan bambu yang dipinjam dari temannya, Herman berjalan sampai belasan kilometer dari rumahnya hanya untuk menghampiri satu pohon ke pohon lain, untuk mencari sarang rangrang.
Saat melihat sebuah pohon bersarang rangrang, segera saja ia menyodok-nyodokkan genter (galah bambu, Red). Tapi apa yang terjadi? Tak urung sarang telur rangrang itu buyar dari induknya. ’’Waktu itu tak ada yang saya dapatkan kecuali gigitan semut. Tidak terhitung lagi, berapa ribu kali dia digigit semut. Rasanya sakit minta ampun,’’ kata Herman diselingi tawa Syarif, Wawan dan Effendi, rekan seprofesinya.
Tetapi, gigitan rangrang tidak membuat jera sang pemburu kroto pemula ini. Dalam suatu kesempatan yang lain Herman kembali mengulangi pencarian. Dengan tekun, suatu ketika ia memperoleh hasil agak lumayan. ’’Saya ingat betul, waktu itu dapat kroto empat kilo, tetapi capeknya luar biasa,’’ kata dia lagi.
Setelah sedikit mengerti teknik perburuan kroto, Herman memutuskan berhenti dari pekerjaan lamanya dan beralih ke kroto. ’’Sebab, hasilnya lumayan. Itu makanya hingga sekarang saya ikut memburu kroto,’’ ungkap dia.
Kroto buruannya dijual pertama kali kepada pedagang pengumpul Rp 7 ribu per kilo dan tak lama kemudian meningkat. Alhasil, naiknya perlahan tapi pasti. Hingga sekarang mencapai Rp 30 ribu per kilo.
Berburu kroto ternyata tidaklah mudah. Agar tidak digigit rangrang, para pemburu mengaku memiliki teknik sendiri menghalaunya. Teknik yang dimaksud, kata Herman, yakni tidak sekali-kali melawan angin saat hendak memetik sarang rangrang. Jika tetap melawan angin, alamat bukan hasil yang didapat tersebut, melainkan rasa sakit dan kerja yang sia-sia.
Demikian halnya ketika memasuki wilayah atau kebun seseorang, sudah sepantasnya seorang pemburu meminta izin pemilik. Jika pantangan ini dilanggar, salah-salah bukan kroto yang dibawa pulang, tetapi caci-maki, bahkan ancaman yang tidak tanggung-tanggung.
Berburu kroto juga mengasyikkan jika dilakoni secara serius. Menurut kalangan pemburu rangrang, panen rangrang dari satu pohon ke pohon lain dapat dilakukan setengah bulan sekali.
Pasalnya, menurut Herman, rangrang memiliki kebiasaan membuat sarang dan bertelur setelah sarang lama hilang. Umumnya pemburu rangrang paham betul kebiasaan ini. Sebab itu, setiap mengambil sarang rangrang di sebuah pohon, pengambilan kembali mereka lakukan kembali pada setengah bulan kemudian. ’’Hasilnya banyak dan kualitasnya juga bagus,’’ kata Herman.




Solenopsis geminata | Semut Sahabat Petani

Solenopsis geminata
Solenopsis geminata (Fabricius)
Hymenoptera : Formicidae 

Solenopsis adalah semut api yang gigitannya sangat pedih, biasa menggigit pada kaki setiap orang yang berjalan di pematang sawah. Biasanya terdapat di pematang sawah. Semut berwarna kemerahan sampai coklat. Mereka membuat sarang di tanah kering dan pada pematang sawah yang basah. Mereka biasa mencari makanan sampai beberapa meter dari sarangnya. Semut api cepat membentuk koloni di tempat yang baru,
membuat sarang dengan ratusan sampai ribuan pekerja dan serdadu. Semut memangsa berbagai jenis serangga dan hewan kecil. Mereka juga membawa biji-bijian dari sawah yang kering dan dibawa ke sarangnya. Ada pekerja yang bertugas khusus untuk menghancurkan biji-bijian sehingga menjadi bentuk yang dapat dimakan bagi semut yang muda.Solenopsis mampu menundukkan dan memangsa serangga yang badannya lebih besar. Telur kepinding hitam dapat diserangnya, bahkan kepinding hitam dewasa besarpun diserangnya. 

Solenopsis dapat menjadi pemangsa (predator) serangga yang kuat dan agresif, membantu petani melawan serangga-serangga pengganggu tanaman baik tanaman padi maupun lainnya. 

Solenopsis memiliki kepala berambut dan mempunyai antena 12 ruas, ruas dengan dua tonjol'an (bonggol). 

Sumber Literatur : Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu Sekretariat Proyek PHT pusat Departemen pertanian

5 Semut Pembunuh

Beberapa jenis semut ada yang menjadi masalah besar karena keganasan serangannya, berikut adalah 5 jenis semut pembunuh yang paling mematikan di dunia.

1. SEMUT API (Solenopsis invicta)

semut api


Semut Api yang memiliki panjang 0,24 inci ini telah menjadi masalah besar di Amerika Serikat setelah mereka sengaja diperkenalkan pada 1930-an. Semut api dikenal memilki
koloni semut yang besar, ia berlindung dalam gundukan dan bersifat agresif, mereka menyerang dalam kawanan setelah mencium feromon yang dikeluarkan oleh sengatan semut pertama. Jadi jika Anda tersengat sekali, Anda telah ditandai untuk mendapatkan penyerangan oleh seluruh koloni jika Anda tidak bisa lolos dengan cukup cepat. binatang kecil seperti burung dan mamalia yang lebih besar seperti anak sapi baru lahir seringkali menjadi korban karena mereka tidak dapat melarikan diri dalam waktu cepat, mereka melahap secara massal.

2. SEMUT AGENTINA (Linepithema humile)

semut argentina


Semut Argentina dengan panjang 1/10 inci merupakan spesies semut sosial, yang dikenal luas dengan organisasi koloninya. Bahkan, kemiripan genetik yang sangat mirip diantara semut-semut tersebut, seekor semut individu dapat berjalan ke berbagai koloni terdekat tanpa dibunuh untuk intrusi. Gabungan dari beberapa koloni semut ini bersifat sangat merusak, terutama jika dekat pemukiman manusia. Masalah dengan semut Argentina adalah bahwa mereka termasuk 100 penyerbu hewan terbesar di dunia , dikenal sebagai pembunuh spesies semut pesaing di daerah-daerah geografis non-asli, seperti di Australia. Dalam artikel terkait di atas, para ilmuwan menyatakan bahwa ribuan koloni semut super Argentina dengan panjang ribuan mil dapat terbentuk di Australia selatan, dan semut asli daerah tersebut memiliki genetik yang sama dan perilaku yang sama pula.

3. SEMUT PELURU (Paraponera clavata)

semut peluru


Semut Peluru Amerika Selatan diketahui memiliki sengatan paling menyakitkan di seluruh dunia, index sengatan tertinggi dari Schmidt Pain Index menempati posisi 4. Nama semut ini berasal dari rasa sakit 24 jam yang disebabkan dari racun dari hasil sengatannya. Semut Peluru juga berukuran raksasa, panjangnya berkisar antara 18 sampai 25 mm (1 inci). Racun ini sangat neurotoksik, menyebabkan sakit luar biasa ketika disuntikkan ke dalam otot mamalia halus. Ketika diserang, semut pembunuh ini mengeluarkan komando perang kepada kawanannya untuk bersama untuk membela terhadap penyusup, dan mereka benar-benar akan menyerang dan menyengat musuh mereka sampai mati.

4. SEMUT BULLDOG (Myrmecia forficata)

semut bulldog


Sangat menakutkan bila mengetahui banyaknya keterampilan semut bulldog ini dalam hal membunuh , dibandingkan dengan spesies semut lain mereka lebih terampil dan agresif dalam membunuh, seperti penglihatan yang sangat baik (mereka bisa melihat dan mengikuti Anda dari puluhan meter). Sengatan yang sangat menyakitkan dapat menyebabkan syok anafilaksis pada orang yang alergi, dan mereka sangat agresif untuk penyusup, termasuk manusia. Kombinasi ini membuat mereka bertanggung jawab atas kematian orang setiap tahun di Australia.

3. SEMUT SIAFU (Dorylus nigricans)

semut siafu


Semut berbaris melalui hutan dalam kelompok jutaan, makan apa pun yang bergerak dan sangat mempengaruhi lingkungan setempat (bahkan gajah lari dari mereka). Istilah "semut pembunuh" biasanya berlaku untuk spesies ini hanya karena besarnya ukuran koloni (lebih dari 20 juta ekor). Ketika dalam perjalanan besar, semut berjalan dalam barisan panjang di lantai hutan, semut dengan kelas yang lebih kuat dari semut tersebut berjalan di sisi yang berlawanan mengapit semut lainnya dengan posisi rahang bersiaga. Pada kenyataannya mereka begitu kuat , bahkan ketika anda dapat membelah semut menjadi dua setelah ia menggigit kulit anda, tetapi rahangnya masih akan tetap dalam posisi terkunci. Di Afrika Timur, dalam situasi darurat rahang semut siafu digunakan sebagai 'benang jahit', untuk menutup luka yang terbuka/

Fungsi Zat Feromon Pada Semut

feromon pada semut

Feromon Untuk Navigasi Semut 

Zat kimia Feromon memainkan peran penting dalam komunikasi serangga. Semut menggunakan feromon sebagai penjejak untuk menunjukkan jalan menuju sumber makanan.

Demikian pula, semut pekerja dari berbagai spesies mensekresi feromon sebagai zat tanda bahaya, yang digunakan ketika terancam musuh; feromon disebar di udara untuk mengumpulkan pekerja lain. Bila semut-semut ini bertemu musuh, mereka juga memproduksi feromon sehingga isyaratnya bertambah atau berkurang, bergantung
pada sifat bahayanya. Saat semut menggigit, selain meninggalkan rasa sakit juga meninggalkan zat feromon, hal ini dilakukan sebagai isyarat kepada koloninya bahwa terjadi bahaya, jika feromon ini tercium oleh semut-semut yang lain maka diharapkan terjadinya bantuan serangan.

Semut yang menemukan sumber makanan meninggalkan jejak senyawa kimia (Feromon) di tanah melalui sengat pada bokongnya. Jejak yang dibuatnya membantu teman-temannya menemukan sumber makanan.

Banyak serangga memiliki zat feromon, tapi masing-masing memiliki fungsi yang serupa tapi tak sama. Sebagai contoh, semut menggunakan feromon untuk meninggalkan jejak, sedangkan kupu-kupu menggunakan Feromon untuk menarik lawan jenis.

Semut yang bertugas mencari makan biasanya menjalankan tugas dengan cara yang sulit dijelaskan. Ia berangkat ke sumber makanan dengan berjalan berkelok-kelok, tetapi kembali ke sarang dengan rute lurus yang lebih singkat.

Bagaimana mungkin seekor semut yang hanya dapat melihat beberapa sentimeter ke depan bisa berjalan lurus?

Untuk menjawab pertanyaan ini, seorang peneliti bernama Richard Feynman meletakkan sebongkah gula di salah satu ujung bak mandi, lalu menunggu seekor semut datang dan menemukannya. Ketika semut yang pertama kali datang ini kembali ke sarangnya, Feynman mengikuti jejaknya yang berkelok.

Kemudian Feyman mengikuti jejak semut-semut berikutnya. Ternyata Feynman menemukan bahwa semut yang datang belakangan tidak mengikuti jejak yang ditinggalkan; mereka lebih pintar, mengambil jalan memotong sampai akhirnya jejaknya menjadi berbentuk garis lurus.

Di ilhami hasil penelitian Feynman, seorang ahli komputer bernama Alfred Bruckstein membuktikan secara matematis bahwa semut-semut yang datang selanjutnya memang meluruskan jejak berkelok itu.

Kesimpulan yang didapatnya sama, setelah beberapa ekor semut, panjang jejak dapat diminimalkan menjadi jarak terpendek antara dua titik dengan kata lain, membentuk garis lurus.

Apa yang diceritakan tadi tentu saja membutuhkan keahlian jika dilakukan oleh manusia. Ia tentu harus menggunakan kompas, jam, maupun perlengkapan yang lebih canggih lagi untuk menentukan suatu jarak. Orang ini harus juga menguasai matematika.

Berbeda dengan manusia, penunjuk jalan semut adalah matahari, sedangkan kompasnya adalah cabang pohon dan tanda alam lainnya. Semut mengingat bentuk tanda-tanda ini, sehingga dapat menggunakannya untuk menemukan rute pulang terpendek, meskipun rute ini benar-benar baru baginya.

Meskipun kedengarannya mudah, sebenarnya cara ini sulit dijelaskan. Bagaimana mungkin seekor makhluk kecil seperti semut, yang tidak memiliki otak maupun kemampuan berpikir dan mempertimbangkan, melakukan perhitungan seperti ini?

Teknik komunikasi dengan jejak (mengikuti jejak bau) sering digunakan oleh semut. Banyak contoh yang menarik dalam hal ini.

Semut yang menemukan sumber makanan meninggalkan jejak senyawa kimia di tanah melalui sengat pada bokongnya. Jejak yang dibuatnya membantu teman-temannya menemukan sumber makanan.

Suatu spesies semut yang hidup di gurun pasir di Amerika mengeluarkan bau khusus yang diproduksi di kantung racunnya jika ia menemukan serangga mati yang terlalu besar atau berat untuk dibawanya.

Teman-teman satu sarangnya dari jauh dapat mencium bau yang dikeluarkan dan mendekati sumbernya. Ketika jumlah semut yang berkumpul di sekitar mangsa sudah cukup, mereka membawa serangga tersebut ke sarang

Ketika semut api berpisah untuk mencari makanan, mereka mengikuti jejak bau selama beberapa lama, lalu akhirnya berpisah dan mencari makanan masing-masing.

Sikap semut api berubah jika sudah menemukan makanan. Kalau menemukan makanan, semut api kembali ke sarang dengan berjalan lebih lambat dan tubuhnya dekat dengan tanah.

Ia menonjolkan sengatnya pada interval tertentu dan ujung sengat menyentuh tanah seperti pensil menggambar garis tipis. Demikianlah semut api meninggalkan jejak yang menuju ke makanan.

Bayangkan jika seorang manusia ditinggalkan di hutan yang tidak dikenal. Walaupun orang ini mengetahui arah yang harus dituju, ia akan kesulitan menemukan jalan yang tepat dan mungkin saja tersesat.

Selain itu, ia juga harus melihat keadaan sekitar dengan hati-hati dan mempertimbangkan jalan mana yang terbaik.

Namun, semut bertindak seolah-olah mengetahui benar cara menemukan jalan. Pada malam hari, mereka dapat menemukan dan mengikuti jalan yang mereka tempuh saat menemukan makanan pada pagi harinya, meskipun kondisinya berubah.

Perkembangan Sains Feromon

Seiring dengan berkembangnya sains tentang feromon, dapatlah dimengerti ternyata serangga menghasilkan bermacam-macam zat kimia yang memengaruhi perilaku serangga sejenis lainnya.
Semut misalnya, menghasilkan feromon untuk menarik teman-temannya bergotong-royong mengangkut makanan dari tempat yang jauh ke sarang mereka. Itu sebabnya kita sering melihat semut berjalan beriring-iring.

Beberapa spesies lalat, ngengat dan kumbang juga menghasilkan zat kimia tertentu yang dioleskan ke sarang tempat meletakkan telur-telurnya. Zat-zat kimia ini akan mencegah serangga lain untuk menaruh telur di tempat yang sama, jadi mengurangi kompetisi serangga-serangga baru yang nantinya menetas dari telur tadi.

Sampai sekarang, para ilmuwan sudah mengenali lebih dari 1600 feromon yang dipakai oleh berbagai serangga, termasuk serangga-serangga hama. Karena telah teridentifikasi, feromon ini bisa dibuat dalam jumlah besar secara sintetis.Feromon sintetis ini banyak dipakai untuk dijadikan perangkap serangga.


Sumber Literatur : http://id.wikipedia.org, http://www.livakara.com

Keajaiban Dunia Semut

keajaiban dunia semut pict

Teknologi, kerja sama, strategi militer, jaringan komunikasi canggih, penataan dan pembagian kerja, disiplin, perencanaan tata kota,.... Semua ini adalah bidang yang tidak selalu dapat ditangani oleh manusia dengan sangat baik. Namun semut senantiasa berhasil melakukannya dengan sempurna. Dalam video ini, akan Anda pelajari dunia semut yang memukau, sebuah tatanan kehidupan dan kemasyarakatan yang tak mungkin muncul dengan sendirinya tanpa sebuah penciptaan sengaja. Inilah sebuah fakta jelas tentang keberadaan rancangan cerdas di alam. Juga, akan Anda temukan sejumlah kekeliruan teori evolusi, dan saksikan penciptaan tanpa cela oleh Sang Pencipta.


Menyatukan Ratu Semut Rangrang Yang Berbeda Koloni

Ratu semut rangrang yang beda koloni dapat dicampur dan di satukan kedalam tempat koloni lain. Setelah dicoba memindahkan ratu semut rangrang yang beda koloni ke tempat koloni lain, ternyata sang ratu tersebut dapat diterima dengan baik oleh semut-semut pada koloni lain. 

Tapi sebaiknya jangan menyatukan calon ratu (larva semut rangrang dengan ukuran besar berwarna putih)karena calon ratu ini tidak akan bisa diterima oleh semut-semut pada koloni yang berbeda. Larva calon ratu tersebut akan di bantai habis habisan. 

Ratu semut rangrang dapat dipindahkan ke tempat koloni lain yang belum memiliki ratu agar diharapkan pada koloni tersebut akan dihasilkan telur-telur semut yang banyak. 

Semoga bermanfaat.